ASUHAN EPERAWATAN ANAK DENGAN IMPERVORATA ANUS




IMPERFORATA ANUS (ATRESIA ANAL)
A.  Definisi
Imperforata anus adalah adak tidak komplit perkembangan embrionil pada distal usus (anus) atau tertutupnya anus secara abnormal

B.  Patofisiologi
·       Terdapat dua tipe; yaitu letak tinggi, yang mana terdapat penghalangan di atas otot levator ani. Tipe letak rendah adalah adanya penghalangan di bawah otot livator ani.
·       Anus dan rectum berkembang dari embrionik bagian belakang. Ujung ekor dari bagian belakang berkembang jadi kloaka yang merupakan bakal genitourinary dan struktur anorektal
·       Terjadi stenosis anak karena adanya penyempitan pada kanal anorektal.
·       Terjadi atresia anal karena tidak ada kelengkapan migrasi dan perkembangan struktur kolon antara 7 dan 10 minggu dalam perkembangan fetal.
·       Kegagalan migrasi dapat juga karena kegagalan dalam agenesis sacral dan abnormalitas pada uretra dan vagina
·       Tidak ada pembukaan usus besar yang keluar anus menyebabkan fecal tidak dapat dikeluarkan sehinggan intestinal mengalami obstruksi

C.  Komplikasi
·       Obstruksi intestinal

D.  Etiologi
·       Secara pasti belum diketahui
·       Merupakan anomaly gastrointestinal dan genitourinary

E.  Manifestasi klinis
·       Kegagalan lewatnya mekonium saat/ setelah lahir
·       Tidak ada stenosis kanal rectal
·       Adanya membran anal
·       Fistula eksternal pada perineum

F.  Pemeriksaan Diagnostik
·       Pemeriksaan fisik rectum; kepatenan rectal dan dapat dilakukan colok dubur dengan menggunakan selang jari
·       Ultrasound dan CT scan untuk menentukan lesi

G.  Penatalaksanaan Terapeutik
·       Pembedahan: kolostomi; transversokolostomi (kolostomi di kolon tranversum) dan sigmoidostomi (kolostomi di sigmoid). Bentuk yang aman adalah double barrel atau laran ganda
Penatalaksanaan Perawatan
H.  Pengkajian
·       Kaji bayi setelah lahir; pemeriksaan fisik
·       Tanpa mekonium dalam 24 jam setelah lahir
·       Gunakan thermometer rectal untuk menentukan kepatenan rectal
·       Adanya tinja dalam urine dan vagina
·       Kaji psikososial keluarga

I.    Diagnosa Keperawatan
1.   Inkontonen bowel (tidak efektif fungsi ekskretorik) berhubungan  dengan tidak lengkapnya pembentukan anus
2.   Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kolostomi
3.   Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan
4.   Kecemasan keluarga berhubungan dengan prosedur pembedahan dan kondisi bayi
5.   Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kebutuhan perawatan di rumah dan pembedahan

J.   Perencanaan
1.   Anak akan menunjukkkan konstinensi tinja lembek, terbentuknya tinja, tidak nyeri dan tidak ada perdarahan
2.   Sekeliling kulit area kolostomi akan berwarna pink, kering, dan bebas dari kerusakan kulit; insisi akan bebas dari kemerahan, tidak bengkak dan drainage
3.   Tidak terjadi infeksi
4.   Orangtua akan mengekspresikan perasaan dan pemahaman terhadap kebutuhan intervensi perawatan dan pengobatan
5.   Keluarga akan memperlihatkan kemampuan dalam melakukan perawatan kolostomi temporer dan dilatasi anal

K.  Implementasi
1.   dan 2. Meningkatkan fungsi usus dan integritas kulit
·       Berikan perawatan kulit pada anoplasty dan jaga area tetap bersih
·       Kaji adanya kemerahan, bengkak dan drainage
·       Posisikan bayi miring ke samping dengan kaki fleksi atau dengan posisi prone dan panggul ditinggikan untuk mengurangi edema dan tekanan pada area pembedahan
·       Gunakan kantong kolostomi yang hipoalergi untuk melindungi kulit yang sensitive
·       Pertahankan puasa dan berikan terapi hidrasi melalui IV sampai fungsi usus normal
·       Kaji kolostomi; warna harus pink dan tidak ada purulen, pembengkakan atau kerusakan kulit
·       Dilatasikan anal setelah pembedahan sesuai program
3.   Mencegah infeksi
·       Kaji tanda-tanda infeksi
·       Mengganti balutan dengan teknik steril
·       Hindari bahan-bahan yang dapat mengontaminasi insisi pembedahan
·       Jaga kulit tetap kering dan tidak ada perembesan
·        Pantau kolostomi dengan konstan
4.   Memberikan support emosional pada keluarga
·       Ajarkan untuk mengekspresikan perasaan
·       Berikan informasi tentang kondisi, pembedahan dan perawatan di rumah
·       Ajarkan keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan bayi
·       Berikan pujian pada orang tua saat melakukan perawatan pada bayi
·       Lakukan boding pada orang tua bayi
·       Jelaskan kebutuhan terapi IV, NGT, pengukuran tanda-tanda vital dan pengkajian
5.   Memberikan pengajaran untuk perawatan di rumah
·       Ajarkan perawatan kolostomi dan partisipasi keluarga dalam perawatan sampai mereka dapat melakukan perawatan
·       Konsulkan ke perawat enterostomal bila perlu
·       Berikan pujian saat melakukan perawatan dan jawab pertanyaan secara jujur apa yang dibutuhkan keluarga
·       Ajarkan untuk mengenal tanda-tanda dan gejala yang perlu dilaporkan pada perawat, dokter, atau perawat enterostomal
·       Ajarkan bagaimana memberikan pengamanan pada bayi, dan melakukan dilatasi pada anal
·       Berikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang alat-alat yang dibutuhkan untuk perawatan di rumah
·       Tekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi untuk mensupport tumbuh kembang

L.  Rencana Pemulangan
·       Lihat implementas nomor 5 (lima)


Related Posts:

0 Response to "ASUHAN EPERAWATAN ANAK DENGAN IMPERVORATA ANUS"

Posting Komentar