OSTEO SARCOMA
(OSTEOGENIC
SARCOMA)
A. Definisi
Osteo
Sarcoma adalah merupakan tumor primer tulang yang sifatnya paling ganas pada
anak dimana selsel tumornya adalah osteoblas atau menghasilkan sel-sel
osteoblas.
B. Patofisiologi
·
Pada
tumor ini terjadi pembentukan jaringan osteoid dan jaringan tulang baru oleh
sel tumor
·
Kanker
ini menghasilkan sel-sel tulang yang menyerbuk kanal medular tulang dan
menyebar dengan cepat pada sekeliling jaringan
·
Daerah
femur distal adalah yang sering dan dibarengi adanya lesi di sekeliling lutut
dan bahu. Kira-kira 10-20% klien, dengan metastase menyebar ke paru
·
Walaupun
penyebab osteo sarcoma belum diketahui secara jelas, terapi radiasi pada
penyakit lain dapat dihubungkan. Kemudian tendensi yang terlihat adalah faktor
genetic
·
Kira-kira
10-20% klien dengan metastase, prognosisnya buruk
·
Gejala
penyakit biasanya dengan atribut pada ekstremitas yang mengalami injury dan
nyeri bersamaan dengan pertumbuhan tumor tulang (growing pains).
C. Komplikasi
·
Metastase
paru
·
Fraktur
patologi
·
Prognosis
buruk apabila dengan metastase
D. Etiologi
·
Penyebab
secara pasti belum diketahui
·
Biasanya
berhubungan dengan penyakit paget, faktor genetic
·
Terapi
radiasi pada penyakit lain
E. Manifestasi klinis
·
Nyeri
yang intermittent (sebentar-sebentar)
·
Teraba
massa
·
Daerah
yang terkena terasa berat
·
Keterbatasan
pergerakan
·
Fraktur
patologi
·
Meningkatnya
LDH (Lactic dehydrogenase)
F. Pemeriksaan Diagnostik
·
Foto rontgen: area yang terkena dan dada
·
CT scan dan MRI atau scan tulang
·
Pemeriksaan darah rutin
·
Kimia; serum alkaline phosphatase dan
LDH
G. Penatalaksanaan Terapeutik
·
Pembedahan dengan amputasi
·
Chemotherapy untuk membunuh sel tumor
Penatalaksanaan
Perawatan
H. Pengkajian
·
Kaji riwayat injury pada tulang yan
terlibat dan gangguan rasa nyaman nyeri
·
Kaji adanya kemerahan, hangat, dan
tenderness pada area yang sakit
·
Kaji aktivitas anak
I.
Dignosa
Keperawatan
1. Nyeri
berhubungan dengan adanya tumor
2. Takut
dan cemas berhubungan dengan prognosis penyakit kanker dan hilangnya pada salah
satu bagian ekstremitas atau amputasi
3. Gangguan
citra tubuh berhubungan dengan hilangnya salah satu tungkai atau gangguan
anggota ekstremitas
4. Gangguan
mobilitas fisik berhubungan dengan hilangnya salah satu tungkai atau gangguan
pada ektremitas dan amputasi
J.
Perencanaan
1. Anak
merasakan nyeri berkurang
2. Anak
dan orangtua akan mengekspresikan rasa takut dan cemas berhubungan dengan
pembedahan dan diagnose
3. Anak
akan dapat bersosialisasi kembali
4. Anak
dapat beradaptasi walaupun adanya gangguan fisik yaitu dengan bantuan dan
kembali untuk beraktivitas
5. Anak
dan keluarga secara verbal memahami proses penyakit dan penatalaksanaan terapi
K.
Implementasi
1. Meningkatkan
rasa nyaman
· Kaji
nyeri dengan menggunakan skala
· Berikan
pengaturan posisi yang nyaman
· Lakukan
diversional, sentuhan, komunikasi terapeutik
· Pemberian
terapi nyeri secara teratur sesuai program
· Jika
diamputasi, jelaskan dengan menggunakan boneka (phantom) adanya nyeri dan yakinkan pada anak bahwa kondisinya akan
normal dan temporer
2. Mengurangi
rasa takut dan cemas
· Kaji
tingkat pengetahuan akan dan keluarga tentang diagnosis dan pembedahan
· Jelaskan
pada anak secara intensif tentang prosedur yng dilakukan, misalnya; ikutkan
anak untuk mendengarkan sendiri suara parunya dengan stetoskop. Bila ada
kelainan lain misalnya adanya metastase ke paru yang mengakibatkan edema paru
dan harus dilakukan fungsi atau WSD (Water
Seal Drainage), jelaskan adanya perbedaan suara paru, yang normal dan
abnormal. Ini harus dijelaskan pada anakbahwa WSD akan dilakukan yang tujuannya
untuk mengurasngi rasa sakit di dada atau sesak dan mengeluarkan cairan.
· Ajarkan
untuk mengekspresikan rasa takut dan cemas secara verbal
· Ajarkan
perawatan sebelum operasi (preoperatif);
napas dalam dan batuk efektif
3. Meningkatkan
citra tubuh yang positif
· Ajarkan
pada anak untuk mengekspresikan perasaan tentang amputasi
· Jelaskan
gambaran diri yang positif dengan mendiskusikan bahwa prosthesis permanen akan dilakukan
· Libatkan
anak dalam perawatan dirinya
· Ajarkan
anak untuk berinteraksi dengan orang lain
· Libatkan
keluarga untuk partisipasi dalam perawatan
4. Meningkatkan
mobilitas fisik
· Ajarkan
perawatan mandiri
· Lakukan
ambulasi dini dengan alat bantu jalan
· Siapkan
anak untuk banyak melakukan ambulasi dengan terapi fisik
· Tingkatkan
proses penyembuhan luka dengan nutrisi yang adekuat, dan jaga kebersihan luka
pembedahan secara steril
5. Berikan
pengajaran pada anak dan orang tua
· Kaji
tingkat pengetahuan tentang penyakit dan rencana pengobatan
· Jelaskan
semua prosedur untuk persiapan rehabilitasi dengan prosthesis dan chemotherapy
· Jelaskan
persiapan dan pengajaran sebelum operasi
L.
Perencanaan
Pemulangan
· Instruksikan
secara tertulis atau verbal tentang aktivitas yang akan dilakuakn di rumah
· Ajarkan
cara merawat daerah pembedahan
· Jelaskan
tanda dan gejala infeksi dan segera untuk lapor ke dokter atau perawat
· Tekankan
pentingnya kontrol ulang (follow up)
0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN OSTEOSARKOMA"
Posting Komentar