DIFTERI
Definisi
Difteri
adalah penyakit infeksi akut yang disebabakan oleh corynebacterium diphteriae yang berasal dari membran mukosa hidung
dan nasofaring, kulit, dan lesi lain dari orang yang terinfeksi.
Patofisiologi
·
Kuman
berkembang biak pada saluran nafas atas, dan dapat juga pada vulva, kulit,
mata, walaupun jarang terjadi
·
Kuman
membentuk pseudo membran dan melepaskan eksotoksin. Pseudo membran timbul lokal
dan menjalar dari faring, laring, dan saluran nafas atas. Kelenjar getah bening
akan tampak membengkak dan mengandung toksin.
·
Eksotoksin
bila mengenai otot jantung akan mengakibatkan terjadinya miokarditis dan timbul
paralisis otot-otot pernafasan bila mengenai jaringan saraf.
·
Sumbatan
pada jalan nafas sering terjadi akibat dari pseudo membran pada laring dan
trakea dan dapat menyebabkan kondisi yang fatal
Komplikasi
·
Miokarditis
(minggu ke-2)
·
Neuritis
·
Bronkopneumonia
·
Nefritis
·
Paralisis
Etiologi
·
Corynebacterium
diphteriae, bakteri berbentuk batang gram negative
Manifestasi klinis
·
Khas
adanya pseudo membran
·
Lihat
dari alur atau jaras patofisiologi
Penatalaksanaan Terapeutik
·
Pemberian
oksigen
·
Terapi
cairan
·
Perawatan
isolasi
·
Pemberian
antibiotik sesuai program
Penatalaksanaan
Perawatan
Pengkajian
·
Riwayat
keperawatan; riwayat terkena penyakit infeksi, status imunisasi
·
Kaji
tanda-tanda yang terjadi pada nasal, tonsil/faring, dan laring
·
Lihat
dari manifestasi klinis berdasarkan alur patofisiologi
Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektifnya kebersihan jalan nafas
berhubungan dengan obstruksi pada jalan nafas
2. Risiko penyebarluasan infeksi
berhubungan dengan organisme virulen
3. Risiko kurangnya volume cairan
berhubungan dengan proses penyakit ( metabolisme meningkat, intake cairan
menurun )
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang kurang
Perencanaan
1. Anak akan menunjukkan tanda-tanda jalan
nafas efektif
2. Penyebarluasan infeksi tidak terjadi
3. Anak menunjukkan tanda-tanda kebutuhan
nutrisi terpenuhi
4. Anak akan mempertahankan keseimbangan
cairan
Implementasi
1. Meningkatkan jalan nafas efektif
· Kaji status pernafasan, observasi irama
dan bunyi pernafasan
· Atur posisi kepala dengan posisi
ekstensi
· Suction jalan nafas jika terdapat
sumbatan
· Berikan oksigen sebelum dan setelah
dilakukan suction
· Lakukan fisioterapi dada
· Persiapkan anak untuk dilakukan
trakeostomi
· Lakukan pemeriksaan analisa gas darah
· Lakukan intubasi jika ada indikasi
2. Perluasan infeksi tidak terjadi
· Tempatkan anak pada ruang khusus
· Pertahankan isolasi yang ketat di rumah
sakit
· Gunakan prosedur perlindungan infeksi jika
melakukan kontak dengan anak
· Berikan antibiotik sesuai order
3. Kekurangan volume cairan tidak terjadi
· Memonitor intake output secara tepat,
pertahankan intake cairan dan elektrolit yang tepat
· Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi
(membran mukosa kering, turgor kulit kurang, produksi urin menurun, frekuensi
denyut jantung dan pernafasan meningkat, tekanan darah menurun, fontanel
cekung)
4. Meningkatkan kebutuhan nutrisi
· Kaji ketidakmampuan anak untuk makan
· Memasang NGT untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi anak
· Kolaborasi untuk pemberian nutrisi
parenteral
· Menilai indikator terpenuhinya
kebutuhan nutrisi (berat badan, lingkar lengan, membran mukosa) yang adekuat
Perencanaan Pemulangan
·
Jelaskan
terapi yang diberikan: dosis, efek samping
·
Melakukan
imunisasi jika imunisasi belum lengkap sesuai dengan prosedur
·
Menekankan
pentingnya kontrol ulang sesuai jadwal
·
Informasikan
jika terdapat tanda-tanda terjadinya kekambuhan
0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIFTERI"
Posting Komentar