DEMAM
BERDARAH DENGUE (DHF)
Definisi
Demam Berdarah Dengue
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk
ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Etiologi
Virus dengue sejenis arbovirus
Patofisiologi
·
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibody
dan terbentuk lah kompleks virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi
system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua
peptide yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat
sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
·
Terjadinya trombositopenia, menurunnya
fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (promtombin, faktor V, VII.
IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat,
terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
·
Yang menentukan beratnya penyakit adalah
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma,
terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Renjatan terjadi
secara akut.
·
Nilai hematokrit meningkat bersamaan
dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan
hilangnya plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bias
terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolic, dan kematian.
Manifestasi
Klinis
·
Demam tinggi selama 5-7 hari
·
Perdarahan terutama perdarahan bawah
kulit;ptechie, ekhimosis, hematoma
·
Epistaksis, hematemesis, melena,
hematuri
·
Mual, muntah, tidak ada nafsu makan,
diare, konstipasi
·
Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan
ulu hati
·
Sakit kepala
·
Pembengkakan sekitar mata
·
Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar
getah bening
·
Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit
lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari
2 detika, nadi cepat dan lemah)
Klasifikasi
Demam Berdarah Dengue
·
Derajat I : Demam disertai gejala klinis
lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif, Trombositopeni dan
hemokonsentrasi
·
Derajat II derajat I disertai perdarahan
spontan di kulit dan atau perdarahan lain
·
Derajat III Kegagalan sirkulasi : nadi
cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah
·
Derajat IV renjatan berat, denyut nadi
dan tekanan darah tidak dapat diukur.
Pemeriksaan
Diagnostik
·
Darah Lengkap : hemokonsentrasi
(hematokrit meningkat 20% atau lebih), trombositopeni (100.000/mm3 atau kurang)
·
Serologi : Uji HI (Hemaaglutination
Inhibition Test)
·
Rontgen Thorax : efusi pleura
Penatalaksanaan
Terapeutik
·
Minum banyak 1,5- 2 liter/ 24 jam dengan
air teh, gula, atau susu
·
Antipiretik jika terdapat demam
·
Antikonvulsan jika terdapat kejang
·
Pemberian cairan melalui infuse,
dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung
meningkat
Penatalaksanaan
Perawatan
Pengkajian
·
Kaji riwayat keperawatan
·
Kaji adanya peningkatan suhu tubuh,
tanda-tanda perdarahan, mual, muntah, tidak ada nafsu makan, nyeri ulu hati,
nyeri otot dan sendi, tanda-tanda renjatan (denyut nadi cepat dan lemah,
hipotensi, kulit dingin dan lembab terutama pada ekstremitas, sianosis,
gelisah, penurunan kesadaran)
Diagnosa
Keperawatan
1.
Kekurangan volume cairan berhubugan
dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam
2.
Perubahan perfusi jaringan perifer
berhubungan dengan perdarahan
3.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan
4.
Perubahan proses keluarga berhubungan
dengan kondisi anak
5.
Hipertermia berhubungan dengan proses
infeksi virus
Perencanaan
1.
Anak menunjukkan tanda-tanda
terpenuhinya kebutuhan cairan
2.
Anak menunjukkan tanda-tanda perfusi
jaringan perifer yang adekuat
3.
Anak menunjukkan tanda-tanda kebutuhan
nutrisi yang adekuat
4.
Keluarga menunjukkan koping yang adaptif
5.
Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam
batas normal
Implementasi
1.
Mencegah terjadinya kekurangan volume
cairan
· Mengobservasi
tanda-tanda vital paling sedikit setiap 4 jam
· Monitor
tanda-tanda meningkatnya kekurangan cairan : turgor tidak elastic, ubun-ubun
cekung, produksi urine menurun
· Mengobservasi
dan mencatat intake dan output
· Memberikan
hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
· Memonitor
nilai laboratorium : elektrolit darah, Bj urin, serum albumin
· Memberikan
hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
· Mempertahankan
intake dan output yang adekuat
· Memonitor
dan mencatat berat badan
· Memonitor
pemberian cairan melalui intravena setiap jam
· Mengurangi
kehilangan cairan yang tidak terlihat (insensible water loss/ IWL)
2.
Perfusi jaringan adekuat
· Mengkaji
dan mencatat tanda-tanda vital (kualitas dan frekuensi denyut nadi, tekanan
darah, capillary refill)
· Mengkaji
dan mencatat sirkulasi pada ekstremitas (suhu, kelembaban, dan warna)
· Menilai
kemungkinan terjadinya kematian jaringan pada ekstremitas seperti dingin,
nyeri, pembengkakan kaki)
3.
Kebutuhan nutrisi adekuat
· Ijinkan
anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk
memperbaiki kualitas gizi pada selera makan anak meningkat
· Berikan
makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas
intake nutrisi
· Menganjurkan
kepada orangtua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi
sering
· Menimbang
berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang sama
· Mempertahankan
kebersihan mulut pasien
· Menjelaskan
pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
4.
Mensupport koping keluarga adaptif
· Mengkaji
perasaan dan persepsi orangtau atau anggota keluarga terhadap situasi yang
penuh stress
· Ijinkan
orangtua dan keluarga untuk memberikan respon secara panjang lebar, dan
identifikasi faktor yang paling mencemaskan keluarga
· Identifikasi
koping yang biasa digunakan dan seberapa besar keberhasilannya dalam mengatasi
keadaan
· Tanyakan
kepada keluarga apa yang dapat dilakukan untuk membuat anak/keluarga menjadi
lebih baik, dan jika memungkinakan memberikan apa yang diminta oleh keluarga
· Memenuhi
kebutuhan dasar anak; jika anak sangat tergantung dalam melakukan aktivitas
sehari-hari, ijinkan hal ini terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama
kemudian secara bertahap meningkatkan kemandirian anak dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya
5.
Mempertahankan suhu tubuh normal
· Ukur
tanda-tanda vital : suhu
· Ajarkan
keluarga dalam pengukuran suhu
· Lakukan
“tepid sponge” (seka) dengan air biasa
· Tingkatkan
intake cairan
· Berikan
terapi untuk menurunkan suhu
Perencanaan
Pemulangan
·
Berikan informasi tentang kebutuhan
melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak
·
Jelaskan terapi yang diberikan: dosis,
efek samping
·
Menjelaskan gejala-gejala kekambuhan
penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala
·
Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai
waktu yang ditentukan.
0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE"
Posting Komentar