ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PNEUMONIA




PNEUMONIA
A.    Definisi
Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenchyma  paru yang terjadi pada anak

B.    Patofisiologi
·       Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme pathogen yaitu virus dan staphylococcus aurens, H. Influenzue dan streptococcus pneumonae bakteri
·       Terdapat infiltrate yang biasanya mengenai pada multiple lobus. Terjadinya destruksi sel dengan menanggalkan debris cellular ke dalam lumen yang mengakibatkan gangguan fungsi alveolar dan jalan nafas
·       Pada anak kondisi ini dapat akut dan kronik misalnya AIDS, Cystic Fibrosis, aspirasi benda asing dan congenital yang dapat meningkatkan risiko pneumonia

C.   Komplikasi
·       Gangguan pertukaran gas
·       Obstruksi jalan nafas
·       Gagal pernafasan- pleural effusion (bacterial pneumonia)

D.   Etiologi
·       Virus, bakteri, mycoplasma dan aspirasi benda asing

E.    Manifestasi Klinis
·       Serangan akut dan membahayakan
·       Demam tinggi (pneumonia virus bagian bawah)
·       Batuk
·       Rales (ronki)
·       Wheezing
·       Sakit kepala, malaise, myalgia (pada anak)
·       Nyeri abdomen

F.    Pemeriksaan Diagnostik
·       Foto rontgen
·       WBC (white blood cell) biasanya kurang dari 20.000 cells/mm

G.   Penatalaksanaan Terapeutik
·       Pengobatan supportive bila virus pneumonia
·       Bila kondisi berat harus dirawat
·       Gunakan oksigen, fisioterapi dada, dan cairan intravena
·       Antibiotic harus sesuai dengan program
·       Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotik
Penatalaksanaan Perawatan
H.   Pengkajian
·       Kaji status pernafasan
·       Kaji tanda-tanda distress pernafasan
·       Kaji adanya demam, tachycardia, malaise, anorexia, kegelisahan dan perubahan kondisi

I.      Diagnosa Keperawatan
1.     Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan meningkatnya sekret
2.     Tidak efektif pola nafas berhubungan dengan obstruksi bronchial
3.     Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan meningkatnya sekresi dan akumulasi exudate
4.     Kurangnya volume cairan berhubnungan dengan demam, menurunnya intake dan tachypnea
5.     Kecemasan berhubungan dengan dyspnea dan hospitalisasi
6.     Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan perawatan di rumah

J.     Perencanaan
1.     Jalan nafas yang ditandai dengan tidak ada bising suara nafas (rales atau ronki)
2.     Pola nafas efektif yang ditandai dengan pernafasan teratur, rhythm dan tidak ada penggunaan otot-otot accessory pernafasan
3.     Pertukaran gas adekuat yang ditandai dengan anak tidak gelisah, dan tidak ada cyanosis
4.     Cairan seimbang yang ditandai dengan turgor kulit normal, urine output sesuai, membran mukosa lembab, dan berat badan dapat dipertahankan
5.     Kecemasan menurun yang ditandai dengan anak tidak labil, meningkatnya istirahat, tanda vital dalam batas normal, dan postur tubuh relaks
6.     Orangtua secara verbal memahami proses penyakit dan perawatan pada anak

K.   Implementasi
1.     2 dan 3. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dan meningkatkan pertukaran gas yang adekuat
·       Kaji status pernafasan setiap 2 jam; suara nafas, teratur atau tidak teratur, rhythm, penggunaan otot-otot accessory, warna kulit, tanda-tanda vital, dan tingkat kegelisahan
·       Buat jadwal fisioterapi dada sebelum makan dan istirahat
·       Tinggikan posisi kepala diatas tempat tidur (hindari penggunaan posisi duduk pada bayi karena dapat meningkatkan tekanan diafragma)
·       Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi
·       Bila anak toleran, berikan kebebasan untuk memilih posisi yang nyaman
·       Kaji batuk dan kedalaman pernafasan
·       Berikan oksigen sesuai program dan monitor “pulse oximetry
·       Rencanakan dan buat jadwal secara periodik untuk istirahat
·       Berikan terapi bermain sesuai dengan kondisi (buku-buku, puzzles, video games, dan lain-lain)
4.     Mempertahankan hidrasi yang adekuat
·       Kaji turgor kulit dan membran mukosa
·       Berikan cairan per oral atau intravena terapi
·       Monitor intake dan output
·       Kaji tanda-tanda dehidrasi (oliguria, ubun-ubun cekung, berat badan menurun)
·       Timbang berat badan
·       Kaji demam setiap 4 jam dan berikan antipiretik, analgetik dan antibiotik sesuai program
5.      Berikan support psikososial untuk mengurangi kecemasan anak dan orangtua
·       Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti
·       Anjurkan orangtua untuk menemani anak
·       Ajarkan orangtua dan anak untuk mengekspresikan perasaan secara verbal dan perhatian serta respon yang empati
6.     Meningkatkan pengetahuan orangtua
·       Jelaskan tentang proses penyakit, pengobatan dan perawatannya
·       Lihat perencanaan pemulangan


L.    Perencanaan Pemulangan
·       Instruksikan untuk memberikan cairan yang adekuat dan istirahat
·       Instruksikan orangtua untuk memberikan obat antipiretik bila demam dan suhu diatas 38,4C sesuai program
·       Instruksikan orangtua untuk memberikan antibiotic sesuai dengan dosis yang sesuai dengan dosis dan waktu
·       Berikan cairan hangat atau buah-buahan yang toleran; juice apel, lemon, pedialyte untuk memudahkan atau mengencerkan sekresi
·       Hindari merokok dekat dengan anak yang sakit
·       Instruksikan untuk melakukan follow up (kontrol ulang) sesuai dengan yang dijadwalkan


Related Posts:

0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PNEUMONIA"

Posting Komentar