ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIDROSEFALUS


Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hidrosefalus Definisi Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral. Ruang subarachnoid, atau ruang subdural.

Patofisiologi
Hidrosefalus terjadi karena ada gangguan absorpsi CSF dalam subarachnoid (Comunicating Hidrosefalus) dan atau adanya obstruksi dalam ventrikel yang mencegah CSF masuk ke rongga subarachnoid karena infeksi, neoplasma, perdarahan, atau kelainan bentuk perkembangan otak janin (Noncomunicating Hidrosefalus) Cairan terakumulasi dalam ventrikel dan mengakibatkan dilatasi ventrikel dan penekanan organ-organ yang terdapat dalam otak.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIDROSEFALUS

Komplikasi
  • Peningkatan tekanan intracranial
  • Kerusakan otak
  • Infeksi : septicemia, endokarditis, infeksi luka, nefritis, meningitis, ventrikulitis, abses otak
  • Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obtruksi mekanik
  • Hematomi subdural, peritonitis, abses abdomen, perforasi organ dalam rongga abdomen, fistula, hernia, dan ileus
  • Kematian

Etiologi
  • Penyebab hidrosefalus terbagi dua, yaitu congenital: disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim (misalnya Malformasi Arnold-Chiari) atau infeksi intrauterine
  • Didapat : disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan


Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dibedakan menjadi dua, yaitu pada bayi dan masa kanak-kanak.

Masa Bayi:
  • Kepala membesar, fontanel anterior menonjol, vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat bayi menangis, terdapat bunyi crackedpot (tanda Macewen), mata melihat ke bawah (tanda setting-sun), mudah terstimulasi, lemah, kemampuan makan kurang, perubahan kesadaran, opisthotonus, dan spatik pada ekstremitas bawah.
  • Pada bayi dengan malforasi Arnold-Chiari, bayi mengalami kesulitan menelan, bunyi nafas stridor, kesulitan bernafas, apnea, aspirasi, dan tidak ada reflex muntah.


Masa anak-anak:
  • Sakit kepala, muntah, papil edema, strabismus, ataxia, mudah terstimulasi, letargi, apatis, bingung, bicara inkoheren.

Pemeriksaan Diagnostik
  • Lingkar kepala pada masa bayi
  • CT dan MRI: menunjukkan pembesaran ventrikel


Penatalaksanaan Terapeutik
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi hidrosefalus, menangani komplikasi, mengatasi efek hidrosefalus atau gangguan perkembangan.

Penatalaksanaan terdiri dari :
  • Non pembedahan : pemberian acetazolamide dan isosorbide atau furosemid mengurangi produksi cairan serebrospinal
  • Pembedahan : pengangkatan penyebab obstruksi misalnya neoplasma, kista, atau hematom; pemasangan shunt yang bertujuan untuk mengalirkan cairan serebrospinal yang berlebihan dari ventrikel ke ruang ekstra cranial, misalnya rongga peritoneum, atrium kanan, dan rongga pleural.


Penatalaksanaan Perawatan

Pengkajian
  • Riwayat keperawatan
  • Kaji adanya pembesaran kepala pada bayi, vena terlihat jelas pada kulit kepala, bunyi cracked-pot pada perkusi, tanda setting-sun, penurunan kesadaran, opisthotonus, dan spatik pada ekstremitas bawah, tanda peningkatan tekanan intracranial (muntah, pusing, papil edema), bingung.
  • Kaji lingkar kepala
  • Kaji ukuran ubun-ubun, bila menangis ubun-ubun menonjol
  • Kaji perubahan tanda vital khususnya pernafasan
  • Kaji pola tidur, perilaku dan interaksi

Dignosa Keperawatan
  1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan meningkatnya volume cairan serebrospinal, meningkatnya tekanan intracranial
  2. Resiko injury berhubungan dengan pemasangan shunt
  3. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi yang mengancam kehidupan anak
  4. Resiko infeksi berhubungan dengan efek pemasangan shunt
  5. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan adanya tindakan untuk mengurangi tekanan intracranial, meningkatnya tekanan intracranial
  6. Antisipasi berduka berhubungan dengan kemungkinan kehilangan anak


Perencanaan
  1. Anak akan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda komplikasi dan perfusi jaringan serebral adekuat
  2. Anak akan menunjukkan tanda-tanda terpasangnya shunt dengan tepat
  3. Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda injury
  4. Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
  5. dan 6. Orangtua akan menerima anak dan akan mencari bantuan untuk mengatasi rasa berduka


Implementasi

1. dan 3. Mencegah komplikasi
  • mengukur lingkar kepala setiap 8 jam
  • Memonitor kondisi fontanel
  • Mengatur posisi anak miring kearah yang tidak dilakukan tindakan operasi
  • Menjaga posisi kepala tetap sejajar dengan tempat tidur untuk menghindari pengurangan tekanan intracranial yang tiba-tiba.
  • Mengobservasi dan menilai fungsi neurologis setiap 15 menit sehinga tanda-tanda vital stabil
  • Melaporkan segera setiap perubahan tingkah laku (misalnya: mudah terstimulasi, menurunnya tingkat kesadaran), atau perubahan tanda-tanda vital (meningkatnya tekanan darah, denyut nadi perlahan)
  • Menilai keadaan balutan terhadap adanya perdarahan dan daerah sekitar operasi terhadap tanda-tanda kemerahan dan pembengkakan setiap 15 menit hingga tanda vital stabil, selanjutnya setiap 2 jam.
  • Mengganti posisi setiap 2 jam dan jika perlu gunakan mattras yang berisi udara untuk mencegah penekanan yang terlalu lama pada daerah tertentu.

2. dan 4. Mencegah terjadinya infeksi dan injury
  • melaporkan segera jika terjadi perubahan tanda vital (meningkatnya temperature tubuh) atau tingkah laku (mudah terstimulasi, menurunnya tingkat kesadaran) segera.
  • Memonitor daerah sekitar operasi terhadap adanya tanda-tanda kemerahan dan pembengkakan
  • Pertahankan terpasangnya kondisi shunt tetap baik. Jika kondisi shunt yang tidak abaik, maka segera untuk berkolaborasi untuk pengangkatan dan penggantian shunt.
  • Lakukan pemijitan pada selang shunt untuk menghindari sumbatan pada awalnya.

5. dan 6. Membantu penerimaan orang tua tentang keadaan anak dan dapat berpartisipasi
  • Memberikan kesempatan pada orangtua/ anggota keluarga untuk mengekspresikan perasaan
  • Menghindarkan dalam memberikan pernyataan yang negative
  • Menunjukkan tingkah laku yang menerima keadaan anak (menggendong, berbicara, dan memberikan kenyamanan pada anak)
  • Memberikan dorongan pada orang tua untuk membantu perawatan anak, ijinkan orangtua melakukan perawatan pada anak dengan optimal
  • Menjelaskan seluruh tindakan dan pengobatan yang dilakukan
  • Memberikan dukungan pada tingkah laku orangtua yang positif
  • Mendiskusikan tingkah laku orangtua yang menunjukkan adanya frustasi

Perencanaan Pemulangan
  • Ajarkan untuk perawatan dan balutan pemasangan shunt dan jelaskan tanda-tanda infeksi dan malfungsi dari shunt
  • Anjurkan untuk melapor ke perawat atau dokter bila ada sumbatan shunt
  • Jelaskan tentang obat-obatan yang diberikan; efek samping dan kebutuhan mempertahankan tekanan darah (seperti anti kejang)
  • Jelaskan pentingnya kontrol ulang


Related Posts:

0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIDROSEFALUS"

Posting Komentar