SEJERAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI



Gambar : James Lind
Sumber : Google

Dari catatan sejarah yang terkumpul menunjukan bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu dengan yang lain.
misalnya, studi epidemiologi bertujuan mengungkapkan penyebab suatu penyakit atau program pencegahan dan pemberantasan penyakit yang membutuhkan pengetahuan ilmu kedokteran seperti :
1. Ilmu Faal,
2. Biokimia,
3. Patologi,
4. Mikrobiologi,
5. Genetika

hasil yang dipeoleh dari studi epidemiologi dapat digunakan untuk menentukan pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan, atau meramalkan hasil pengobatan.
perbedaan antara ilmu kedokteran dan epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah kesehatan. ilmu kedokteran lebih menekankan pada pelayanan kasus demi kasus, sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu. oleh karena itu, pada epidemiologi, selain membutuhkan disiplin ilmu lain, seperti :
1. Demografi,
2. Sosiologi,
3. Antropologi,
4. Geologi,
5. Lingkungan fisik,
6. Ekonomi,
7. Budaya,
8. Statistika.

Dari uraian diatas, jelas bahwa epidemiologi merupakan ilmu yang komplesk, walaupun epidemiologi telah dikenal dan dilaksanakan sejak zaman dahulu, tetapi dalam perkembangannya mengalami banyak hambatan hingga baru pada beberapa dasawarsa terakhir ini epidemiologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu. oleh karena itu, epidemiologi seolah-olah merupakan ilmu yang baru..
Salah satu penyebab hambatan tersebut adalah belum semua ahli bidang kedokteran pada saat itu setuju dengan metode yang digunakan dalam epidemiologi.

Hal ini disebabkan adanya perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli pengobatan dan metode epidemiologi, terutama pada masa berlakunya paradigma bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat.
Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat perjuangan yang gigih dari para sarjana seperti : Hippocrates, John Gaunt, John Snow, William Farr, Robert Koch, James Lind, Lord Kevin, Kuhn, dan Francies Galton.
Para sarjana itu telah meletakan konsep epidemiologi yang masih berlaku hingga saat ini. konsep-konsep tersebut adalah :
1. Pengaruh lingkungan terhadap kejadian penyakit.
2. Penggunaan data kuantitaf dan statistik
3. penularan penyakit
4. eksperimen pada manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Barker D.J.P.. Practical Epidemiology. Edinburgh Churchill Livingstone, 1982
Donald C. & Ian G. Jones, John Snow. " The Board Street Pump and Modern Epidemiology". International Journal of Epidemiology, IEA, Oxford University Press, Great Britain, Vol. 12. No. 14, 1983,.

Related Posts:

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKIMIA

Asuhan Keperawatan Anak Dengan Leukimia - Untuk artikel kali ini saya akan memposting artikel mengenai asuhan keperawatan anak dengan leukimia, selamat membaca.



LEUKEMIA
Definisi
Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah.

Patofisiologi
·        Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast. Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan menimbulkan anemia dan trombositopenia.
·        System retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan system partahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi
·        Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, system saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang yang akan berdampak pada penurunan lekosit, eritrosit, faktor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan.
·        Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe, dan nodus limfe dan nyeri persendian

Related Posts:

KHASIAT BUAH PEPAYA

Khasiat buah pepaya - buah pepaya adalah buah yang sehat, selain harganya yang murah, buah pepaya dapat dijumpai dimana mana. selain hal itu buah pepaya kaya akan manfaat dan khasiat nah berikut adalah Khasiat buah pepaya yang saya susun, selamat membaca.
sumber gambar : google.com

KHASIAT BUAH PEPAYA

Kasiat Buah Pepaya – Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Papaya mnyerupai palma, bunga nya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan. Tinggi pohon papaya dapat mencapat 8-10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun papaya dilipat akan terliat simetris.

Related Posts:

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN VENTRICEL SEPTAL DEFECT

Asuhan Keperawatan anak dengan Ventricel Septal Defect - hari ini saya sengaja mengupdate 2 artikel karena dua hari sebelumnya tidak saya lakukan, artikel kali ini yaitu mengenai Asuhan Keperawatan Anak Dengan Ventricel Septal Defect 


Sumber gambar : google.com

VENTRICEL SEPTAL DEFECT

Definisi
Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri ventrikel dan kanan.

Patofisiologi
·        Adanya defek pada ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat dan resistensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan resistensi pulmonal. Hal ini akan mengakibatkan darah mengalir ke arteri pulmonal melalui defek septum.
·        Volume darah di paru akan meningkat dan terjadi resistensi pembuluh darah paru. Dengan demikian tekanan di ventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting dari kiri ke kanan. Ini akan risiko endokarditis, dan mengakibatkan terjadinya hipertropi otot ventrikel kanan sehingga akan berdampak pada peningkatan workload sehingga atrium kanan tidak dapat mengimbangi meningkatnya workload, terjadilah pembesaran atrium kanan untuk mengatasi resistensi yang disebabkan oleh pengosongan atrium yang tidak sempurna.

Related Posts:

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN POLIOMIELITIS

Asuhan keperawatan anak dengan poliomielitis - untuk post kali ini saya mencoba membahas materi mengenai penyakit poliomielitis dengan pendekatan asuhan keperawatan.



POLIOMIELITIS

Definisi
Poliomyelitis adalah suatu penyakit menular akut yang disebabkan  oleh virus

Patofisiologi
·        Virus memasuki melalui rongga orofaring, berkembang biak dalam saluran gastrointestinal, kelenjar getah bening regional dan system retikuloendotelial
·        Virus berkembang dan tubuh mengadakan reaksi dengan membentuk antibody tipe spesifik. Bila antibody yang dibentuk cukup maka virus akan dinetralisir, sehingga timbul gejala yang ringan atau tidak ada sama sekali bahkan dapat muncul imunitas virus tersebut.
·        Bila profelirasi virus tersebut lebih cepat dari pembentukan antibody, maka akan timbul viremia dan gejala klinis, dan virus akan terdapat dalam tinja untuk beberapa minggu lamanya.
·        Tidak semua sel neuron yang terkena oleh virus mengalami kerusakan, dan bila ringan fungsi neuron dapat sembuh kembali dalam 3 sampai 4 minggu sesudah timbul gejala. Daerah yang biasa terkena adalah; medulla spinalis terutama kornu anterior, batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta formasio retikularis yang mengandung pusat vital; serebelum terutama inti-inti pada vermis; midbrain terutama masa kelabu, substansia nigra dan kadang kadang nucleus rubra; thalamus dan hipotalamus; palidum; korteks serebri, hanya daerah motorik.

Komplikasi
·        Kontraktur
·        Paralisis atau kelumpuhan
·        Atrofi otot

Etiologi
Virus poliomyelitis tergolong dalam enterovirus
Manifestasi klinis
Silent Infection : tidak terdapat gejala sama sekali, karena daya tahan tubuh baik
Poliomielitis abortif : timbul mendadak, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa; infeksi virus berupa malaise, anoreksia, mual, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi, demam, dan nyeri abdomen
Poliomielitis non paralitik : gejalanya sama dengan poliomyelitis abortif, hanya nyeri kepala, mual, dan muntah lebih berat dan diikuti nyeri otot dan kaku kuduk
Poliomyelitis paralitik : kelumpuhan otot-otot dan tidak pulih lagi menunjukkan paralisis tipe flasid dengan atonia, arefleksia dan degenerasi

Pemeriksaan Diagnostik
·        Pemeriksaan fisik
·        Pemeriksaan tinja
·        Pemeriksaan darah
·        Pemeriksaan CSF

Pemeriksaan Terapeutik
·        Istirahat total
·        Mengurangi aktivitas fisik
·        Vaksinasi bagi mereka yang rentan dengan virus yang dilemahkan

Penatalaksanaan Perawatan

Pengkajian
·        Riwayat perawatan
·        Pemeriksaan fisik
·        Pengkajian hasil laboratorium
·        Pemeriksaan status neurologis
·        Kaji pola nyeri

Diagnosa Keperawatan
1.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah
2.      Hipotermi berhubungan dengan proses infeksi
3.      Risiko tidak efektif pola nafas dan tidak efektif jalan nafas berhubungan dengan paralisis otot-otot
4.      Nyeri berhubungan dengan proses infeksi virus yang menyerang saraf
5.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan paralisis
6.      Risiko penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan dengan kuman yang dapat menularkan
7.      Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan immobilisasi
8.      Kecemasan pada anak dan keluarga berhubungan dengan status kondisi penyakit

Perencanaan
1.      Anak akan menunjukkan status nutrisi yang adekuat yang ditandai dengan berat badan sesuai, nafsu makan baik, tidak ada mual dan muntah
2.      Anak akan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
3.      Anak akan memperlihatkan jalan nafas dan pola nafas efektif yang ditandai dengan jalan nafas bersih dan pernafasan normal
4.      Anak akan menujukkan rasa nyeri berkurang yang ditandai dengan tidak ada keluhan, anak tenang, dan kooperatif
5.      Anak akan menujukkan mobilitas sesuai dengan kondisi yang ditandai dengan anak dapat melakukan aktivitas seperti menggerakkan ekstremitas dan bermain sesuai dengan kemampuan dan kondisi
6.      Tidak terjadi penularan pada orang lain
7.      Anak akan memperlihatkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang ditandai badan bersih, BAB, dan BAK dapat dibantu, dan nutrisi terpenuhi
8.      Anak dan keluarga akan mengekspresikan perasaannya tentang kondisi dan kebutuhan perawatan

Implementasi
1.      Meningkatkan status nutrisi yang adekuat
·        Kaji pola makan anak
·        Berikan manakan secara adekuat; oral dan parenteral
·        Berikan nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral
·        Timbang berat badan
·        Berikan makanan kesukaan anak
·        Berikan makanan sedikit-sedikit namun sering
·        Pasang NGT bila indikasi dan pertahankan
2.      Mengurangi hipertermi
·        Kaji tanda-tanda vital setiap 4 jam
·        Berikan intake cairan untuk menurunkan suhu
·        Lakukan tepid sponge (seka) dengan air biasa
·        Berikan obat antipiretik bila indikasi sesuai program
3.      Mempertahankan pola nafas dan jalan nafas efektif
·        Kaji status pernafasan; auskultasi kedua lapang paru
·        Latihan nafas dalam efektif
·        Ukur tanda-tanda vital; pernafasan
·        Lakukan penghisapan segera bila ada sekret
·        Berikan posisi tinggi kepala
·        Berikan oksigen sesuai program
4.      Mengurangi rasa nyeri
·        Kaji tingkat nyeri dengan skala nyeri
·        Berikan posisi yang nyaman
·        Berikan stimulasi sentuhan, komunikasi terapeutik
·        Istirahatkan anak
·        Hindari aktivitas yang berlebihan
·        Lakukan terapi distraksi atau diversional
·        Pemberian obat analgetik sesuai program bila ada indikasi
5.      Mempertahankan mobilitas pada anak
·        Kaji kekuatan otot pada anak
·        Kaji kemampuan anak untuk melakukan aktivitas
·        Kaji nadi sebelum melakukan aktivitas
·        Lakukan aktivitas pasif dan aktif sesuai dengan kondisi, pada serangan awal harus minimal
·        Bantu anak dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
·        Berikan periode istirahat setelah aktivitas
6.      Mencegah penularan pada orang lain
·        Tempatkan anak pada ruangan khusus
·        Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah kontak dengan anak
·        Gunakan standar pencegahan; menggunakan masker, baju khusus, sarung tangan bila perlu 
7.      Memenuhi kebutuhan sehari-hari pada anak
·        Bantu anak dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari; nutrisi, kebersihan perseorangan, eliminasi, aktivitas ringan di tempat tidur, mengenakan pakaian
·        Libatkan keluarga dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada anak
8.      Memberikan support pada keluarga
·        Ajarkan anak dan keluarga untuk mengekspresikan perasaan
·        Lakukan komunikasi terapeutik dan sentuhan
·        Informasikan tentang kondisi anak dan perawatan yang dibutuhkan
·        Libatkan keluarga dalam perawatan anak

Perencanaan Pemulangan
·        Jelaskan proses penyakit tentang poliomyelitis
·        Jelaskan pengobatan yang diberikan; dosis, efek samping, reaksi dan tujuannya
·        Ajarkan orangtua dalam memenuhi aktivitas anak; kebutuhan perawatan di rumah
·        Ajarkan cara mengukur suhu pada anak
·        Ajarkan dan demonstrasikan cara melatih ROM pada anak
·        Jelaskan agar tetap memberikan stimulasi pada anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya


 demikian artikel mengenai - Asuhan keperawatan anak dengan poliomielitis - semoga bermanfaat 
terimakasih

Related Posts:

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PENYAKIT WILS

Asuhan Keperawatan Anak Dengan Penyakit Wils - Artikel kali ini saya memposting mengenai penyakit wils tumor/Nephroblastoma atau tumor ginjal yang sering terjadi pada anak - anak semoga bermanfaat.



WILM’S TUMOR
(NEPHROBLASTOMA)

Definisi
Wilm’s tumor adalah merupakan tumor ginjal yang terjadi pada anak

Patofisiologi
·        Wilm’s tumor ini terjadi pada parenchyema renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa glomerulus dan tubulus yang primitif atau abortif, dengan ruangan Bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor.

Related Posts:

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN CEREBRAL PALSY II

Asuhan Keperawatan Anak Dengan Cerebral Palsy II - Artikel kali ini yaitu mengenai Asuhan Keperawatan Anak Dengan Cerebral Palsy. dimana asuhan keperawatan tersebut perlu penanganan yang lebih optimal sehingga penulis tertarik untuk menyajikan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Cerebral Palsy.




Penatalaksanaan Perawatan

Pengkajian

·        Identifikasi anak yang mempunyai risiko
·        Kaji iritabel anak, kesukaran dalam makan, perkembangan terlambat, perkembangan pergerakan kurang, postur tubuh yang abnormal, reflex bayi yang persisten, ataxic, kurangnya tonus otot
·        Monitor respon untuk bermain
·        Kaji fungsi intelektual anak

Diagnosa Keperawatan
1.      Risiko injury berhubungna dengna spasme, pergerakan yang tidak terkontrol dan kejang
2.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan spasme dan kelemahan otot-otot
3.      Perubahan tumbuh dan kembang berhubungan dengan gangguan neuromuscular
4.      Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuscular dan kesukaran dalam artikulasi
5.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesukaran menelan dan meningkatnya aktivitas
6.      Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguan neuromuscular
7.      Perubahan proses piker berhubungan dengan serebral injury, ketidakmampuan belajar
8.      Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan spasme otot, meningkatnya aktivitas, perubahan kognitif
9.      Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan perawatan di rumah dan kebutuhan terapi
10.   Perubahan peran orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak dalam kondisi kronik
11.   Gangguan integritas kulit berhubungan dengan penggunaan atau alat penyokong

Perencanaan
1.      Anak akan selalu aman dan terbebas dari injury
2.      Anak akan memiliki kemampuan pergerakan yang maksimum dan tidak mengalami kontraktur
3.      Anak akan mengeksplorasi cara belajar dan ikut berpartisipasi dengan anak lain dalam melakukan beberapa aktivitas
4.      Anak akan mengekspresikan tentang kebutuhan dan mengembangkan metoda dalam berkomunikasi dengan orang lain
5.      Kebutuhan status nutrisi anak akan tetap terpenuhi yang ditandai dengan berat badan dalam batas normal
6.      Anak tidak mengalami aspirasi
7.      Anak akan menunjukkan tingkat kemampuan belajar yang sesuai
8.      Kebutuhan sehari-hari pada anak terpenuhi
9.      dan 10. Orangtua/ keluarga menunjukkan pemahaman terhadap kebutuhan perawatan anak yang ditandai dengan ikut berperan aktif dalam perawatan anak
11.   Anak tidak menunjukkan gangguan integritas kulit yang ditandai dengan kulit tetap utuh

Implementasi
1.      Meningkatkan kebutuhan  keamanan dan mencegah injury
·        Hindari anak dari benda-benda yang membahayakan; misalnya dapat terjatuh
·        Perhatikan anak-anak saat beraktifitas
·        Beri istirahat bila anak lelah
·        Gunakan alat pengaman bila diperlukan
·        Bila ada kejang; pasang alat pengaman dimulut agar lidah tidak tergigit
·        Lakukan suction
·        Pemberian anti kejang bila terjadi kejang
2.      Meningkatkan kemampuan mobilitas fisik
·        Kaji pergerakan sendi-sendi dan tonus otot
·        Lakukan terapi fisik
·        Lakukan reposisi setiap 2 jam
·        Evaluasi kebutuhan alat-alat khusus untuk makan, menulis, membaca dan aktivitas
·        Ajarkan dalam menggunakan alat bantu jalan
·        Ajarkan cara duduk, merangkak pada anak kecil, berjalan, dll
·        Ajarkan bagaimana cara menggapai benda
·        Ajarkan untuk menggerakkan anggota tubuh
·        Ajarkan ROM yang sesuai
·        Berikan periode istirahat
3.      Meningkatkan kebutuhan tumbuh kembang dalam tingkat yang optimum
·        Kaji tumbuh kembang
·        Ajarkan untuk intervensi awal dengan terapi rekreasi dan aktivitas sekolah
·        Berikan aktivitas yang sesuai, manarik, dan dapat dilakukan oleh anak
4.      Meningkatkan komunikasi
·        Kaji respon dalam berkomunikasi
·        Gunakan kartu/ gambar-gambar/ papan tulis untuk memfasilitasi komunikasi
·        Libatkan keluarga dalam melatih anak berkomunikasi
·        Rujuk ke ahli terapi bicara
·        Ajarkan dan kaji makna non verbal
·        Latih dalam penggunaan bibir, mulut dan lidah
5.      Meningkatkan kebutuhan status nutrisi
·        Kaji pola makan anak
·        Timbang berat badan setiap hari
·        Berikan nutrisi yang adekuat dan makanan yang disukai, banyak mengandung protein, mineral, dan vitamin
·        Berikan makanan ekstra yang mengandung banyak kalori
·        Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan kemampuannya
·        Bantu selama anak memenuhi kebutuhan; makan dan minum
6.      Mencegah terjadinya aspirasi
·        Lakukan suction segera bila ada sekret
·        Berikan posisi tegak lurus atau setengah duduk saat makan dan minum
·        Kaji pola pernafasan
7.      Meningkatkan kebutuhan intelektual
·        Kaji tingkat pemahaman anak
·        Ajarkan dalam memahami percakapan dengan verbal atau non verbal
·        Ajarkan menulis dengan menggunakan papan tulis atau alat lain yang dapat digunakan sesuai dengan kemampuan orangtua dan anak
·        Ajarkan membaca dan menulis sesuai dengan kebutuhannya
8.      Memenuhi kebutuhan sehari-hari
·        Kaji tingkat kemampuan anak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
·        Bantu dalam pemenuhan kebutuhan; makan-minum, eliminasi, kebersihan perseorangan, mengenakan pakaian, aktivitas bermain.
·        Libatkan keluarga dan bagi anak yang kooperatif dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
9.      dan 10. Meningkatkan pengetahuan dan peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan perawatan anak
·        Kaji tingkat pengetahuan orang tua
·        Ajarkan orangtua untuk mengekspresikan perasaan tentang kondisi anak
·        Ajarkan orangtua dalam memenuhi kebutuhan perawatan anak
·        Ajarkan tentang kondisi yang dialami anak dan terkait dengan latihan terapi fisik dan kebutuhan
·        Tekankan bahwa orangtua atau keluarga mempunyai peranan penting dalam membantu pemenuhan kebutuhan
·        Jelaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan bermain dan sosialisasi pada orang lain 
11.   Mencegah kerusakan integritas kulit
·        Kaji area yeng terpasang alat penyokong
·        Gunakan lotion kulit untuk mencegah kulit kering
·        Lakukan pemijatan pada area yang tertekan
·        Berikan posisi yang nyaman dan berikan support dengan bantal
·        Pastikan bahwa alat penyokong atau balutan tepat dan terfiksasi

Perencanaan Pemulangan
·        Berikan informasi pada orang tua/ keluarga tentang perkembangan anak, prognosis, rencana perawatan dan berikan jawaban yang jujur bila mereka menanyakan dan ajarkan bagaimana keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan perawatan anak bila mungkin
·        Ajarkan pada keluarga untuk mengekspresikan perasaan secara verbal tentang perhatian, perasaan bersalah, menolak, marah dan takut
·        Kaji pengetahuan keluarga terhadap ketidakmampuan anak dan kebutuhan fisik, beraktivitas dan bicara
·        Demonstrasikan teknik pemberian makan pada anak untuk mencegah aspirasi
·        Berikan pujian positif pada keluarga atas keterlibatannya dalam perawatan anak
·        Jelaskan kemungkinan ada gejala aspirasi, distress pernafasan, retensi kandung kemih, konstipasi dan segera lapor ke perawat
·        Ajarkan bagaimana untuk mencegah kerusakan kulit bla ada pemasangan alat bantu atau penyokong
·        Jelaskan penting menstimulasi anak dengan terapi bermain yang sesuai kondisi dan sosialisasi dengan orang lain


Related Posts: