POLIOMIELITIS
Definisi
Poliomyelitis
adalah suatu penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus
Patofisiologi
·
Virus
memasuki melalui rongga orofaring, berkembang biak dalam saluran
gastrointestinal, kelenjar getah bening regional dan system retikuloendotelial
·
Virus
berkembang dan tubuh mengadakan reaksi dengan membentuk antibody tipe spesifik.
Bila antibody yang dibentuk cukup maka virus akan dinetralisir, sehingga timbul
gejala yang ringan atau tidak ada sama sekali bahkan dapat muncul imunitas
virus tersebut.
·
Bila
profelirasi virus tersebut lebih cepat dari pembentukan antibody, maka akan
timbul viremia dan gejala klinis, dan virus akan terdapat dalam tinja untuk
beberapa minggu lamanya.
·
Tidak
semua sel neuron yang terkena oleh virus mengalami kerusakan, dan bila ringan
fungsi neuron dapat sembuh kembali dalam 3 sampai 4 minggu sesudah timbul
gejala. Daerah yang biasa terkena adalah; medulla spinalis terutama kornu
anterior, batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta
formasio retikularis yang mengandung pusat vital; serebelum terutama inti-inti
pada vermis; midbrain terutama masa kelabu, substansia nigra dan kadang kadang
nucleus rubra; thalamus dan hipotalamus; palidum; korteks serebri, hanya daerah
motorik.
Komplikasi
·
Kontraktur
·
Paralisis
atau kelumpuhan
·
Atrofi
otot
Etiologi
Virus
poliomyelitis tergolong dalam enterovirus
Manifestasi
klinis
Silent Infection : tidak terdapat gejala sama
sekali, karena daya tahan tubuh baik
Poliomielitis
abortif : timbul
mendadak, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa; infeksi
virus berupa malaise, anoreksia, mual, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan,
konstipasi, demam, dan nyeri abdomen
Poliomielitis non
paralitik :
gejalanya sama dengan poliomyelitis abortif, hanya nyeri kepala, mual, dan
muntah lebih berat dan diikuti nyeri otot dan kaku kuduk
Poliomyelitis
paralitik :
kelumpuhan otot-otot dan tidak pulih lagi menunjukkan paralisis tipe flasid
dengan atonia, arefleksia dan degenerasi
Pemeriksaan Diagnostik
·
Pemeriksaan
fisik
·
Pemeriksaan
tinja
·
Pemeriksaan
darah
·
Pemeriksaan
CSF
Pemeriksaan
Terapeutik
·
Istirahat
total
·
Mengurangi
aktivitas fisik
·
Vaksinasi
bagi mereka yang rentan dengan virus yang dilemahkan
Penatalaksanaan
Perawatan
Pengkajian
·
Riwayat
perawatan
·
Pemeriksaan
fisik
·
Pengkajian
hasil laboratorium
·
Pemeriksaan
status neurologis
·
Kaji
pola nyeri
Diagnosa
Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah
2. Hipotermi berhubungan dengan
proses infeksi
3. Risiko tidak efektif pola nafas
dan tidak efektif jalan nafas berhubungan dengan paralisis otot-otot
4. Nyeri berhubungan dengan proses
infeksi virus yang menyerang saraf
5. Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan paralisis
6. Risiko penyebaran infeksi pada
orang lain berhubungan dengan kuman yang dapat menularkan
7. Kurangnya perawatan diri
berhubungan dengan immobilisasi
8. Kecemasan pada anak dan keluarga
berhubungan dengan status kondisi penyakit
Perencanaan
1. Anak akan menunjukkan status
nutrisi yang adekuat yang ditandai dengan berat badan sesuai, nafsu makan baik,
tidak ada mual dan muntah
2. Anak akan menunjukkan tanda-tanda
vital dalam batas normal
3. Anak akan memperlihatkan jalan
nafas dan pola nafas efektif yang ditandai dengan jalan nafas bersih dan
pernafasan normal
4. Anak akan menujukkan rasa nyeri
berkurang yang ditandai dengan tidak ada keluhan, anak tenang, dan kooperatif
5. Anak akan menujukkan mobilitas
sesuai dengan kondisi yang ditandai dengan anak dapat melakukan aktivitas
seperti menggerakkan ekstremitas dan bermain sesuai dengan kemampuan dan
kondisi
6. Tidak terjadi penularan pada
orang lain
7. Anak akan memperlihatkan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang ditandai badan bersih, BAB, dan BAK dapat
dibantu, dan nutrisi terpenuhi
8. Anak dan keluarga akan mengekspresikan
perasaannya tentang kondisi dan kebutuhan perawatan
Implementasi
1. Meningkatkan status nutrisi yang
adekuat
·
Kaji
pola makan anak
·
Berikan
manakan secara adekuat; oral dan parenteral
·
Berikan
nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral
·
Timbang
berat badan
·
Berikan
makanan kesukaan anak
·
Berikan
makanan sedikit-sedikit namun sering
·
Pasang
NGT bila indikasi dan pertahankan
2. Mengurangi hipertermi
·
Kaji
tanda-tanda vital setiap 4 jam
·
Berikan
intake cairan untuk menurunkan suhu
·
Lakukan
tepid sponge (seka) dengan air biasa
·
Berikan
obat antipiretik bila indikasi sesuai program
3. Mempertahankan pola nafas dan
jalan nafas efektif
·
Kaji
status pernafasan; auskultasi kedua lapang paru
·
Latihan
nafas dalam efektif
·
Ukur
tanda-tanda vital; pernafasan
·
Lakukan
penghisapan segera bila ada sekret
·
Berikan
posisi tinggi kepala
·
Berikan
oksigen sesuai program
4. Mengurangi rasa nyeri
·
Kaji
tingkat nyeri dengan skala nyeri
·
Berikan
posisi yang nyaman
·
Berikan
stimulasi sentuhan, komunikasi terapeutik
·
Istirahatkan
anak
·
Hindari
aktivitas yang berlebihan
·
Lakukan
terapi distraksi atau diversional
·
Pemberian
obat analgetik sesuai program bila ada indikasi
5. Mempertahankan mobilitas pada
anak
·
Kaji
kekuatan otot pada anak
·
Kaji
kemampuan anak untuk melakukan aktivitas
·
Kaji
nadi sebelum melakukan aktivitas
·
Lakukan
aktivitas pasif dan aktif sesuai dengan kondisi, pada serangan awal harus
minimal
·
Bantu
anak dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
·
Berikan
periode istirahat setelah aktivitas
6. Mencegah penularan pada orang
lain
·
Tempatkan
anak pada ruangan khusus
·
Mencuci
tangan setiap sebelum dan sesudah kontak dengan anak
·
Gunakan
standar pencegahan; menggunakan masker, baju khusus, sarung tangan bila
perlu
7. Memenuhi kebutuhan sehari-hari
pada anak
·
Bantu
anak dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari; nutrisi, kebersihan perseorangan,
eliminasi, aktivitas ringan di tempat tidur, mengenakan pakaian
·
Libatkan
keluarga dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada anak
8. Memberikan support pada keluarga
·
Ajarkan
anak dan keluarga untuk mengekspresikan perasaan
·
Lakukan
komunikasi terapeutik dan sentuhan
·
Informasikan
tentang kondisi anak dan perawatan yang dibutuhkan
·
Libatkan
keluarga dalam perawatan anak
Perencanaan
Pemulangan
·
Jelaskan
proses penyakit tentang poliomyelitis
·
Jelaskan
pengobatan yang diberikan; dosis, efek samping, reaksi dan tujuannya
·
Ajarkan
orangtua dalam memenuhi aktivitas anak; kebutuhan perawatan di rumah
·
Ajarkan
cara mengukur suhu pada anak
·
Ajarkan
dan demonstrasikan cara melatih ROM pada anak
·
Jelaskan
agar tetap memberikan stimulasi pada anak untuk mengoptimalkan tumbuh
kembangnya
demikian artikel mengenai - Asuhan keperawatan anak dengan poliomielitis - semoga bermanfaat
terimakasih
0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN POLIOMIELITIS"
Posting Komentar