ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN POLIOMIELITIS

Asuhan keperawatan anak dengan poliomielitis - untuk post kali ini saya mencoba membahas materi mengenai penyakit poliomielitis dengan pendekatan asuhan keperawatan.



POLIOMIELITIS

Definisi
Poliomyelitis adalah suatu penyakit menular akut yang disebabkan  oleh virus

Patofisiologi
·        Virus memasuki melalui rongga orofaring, berkembang biak dalam saluran gastrointestinal, kelenjar getah bening regional dan system retikuloendotelial
·        Virus berkembang dan tubuh mengadakan reaksi dengan membentuk antibody tipe spesifik. Bila antibody yang dibentuk cukup maka virus akan dinetralisir, sehingga timbul gejala yang ringan atau tidak ada sama sekali bahkan dapat muncul imunitas virus tersebut.
·        Bila profelirasi virus tersebut lebih cepat dari pembentukan antibody, maka akan timbul viremia dan gejala klinis, dan virus akan terdapat dalam tinja untuk beberapa minggu lamanya.
·        Tidak semua sel neuron yang terkena oleh virus mengalami kerusakan, dan bila ringan fungsi neuron dapat sembuh kembali dalam 3 sampai 4 minggu sesudah timbul gejala. Daerah yang biasa terkena adalah; medulla spinalis terutama kornu anterior, batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf kranial serta formasio retikularis yang mengandung pusat vital; serebelum terutama inti-inti pada vermis; midbrain terutama masa kelabu, substansia nigra dan kadang kadang nucleus rubra; thalamus dan hipotalamus; palidum; korteks serebri, hanya daerah motorik.

Komplikasi
·        Kontraktur
·        Paralisis atau kelumpuhan
·        Atrofi otot

Etiologi
Virus poliomyelitis tergolong dalam enterovirus
Manifestasi klinis
Silent Infection : tidak terdapat gejala sama sekali, karena daya tahan tubuh baik
Poliomielitis abortif : timbul mendadak, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa; infeksi virus berupa malaise, anoreksia, mual, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi, demam, dan nyeri abdomen
Poliomielitis non paralitik : gejalanya sama dengan poliomyelitis abortif, hanya nyeri kepala, mual, dan muntah lebih berat dan diikuti nyeri otot dan kaku kuduk
Poliomyelitis paralitik : kelumpuhan otot-otot dan tidak pulih lagi menunjukkan paralisis tipe flasid dengan atonia, arefleksia dan degenerasi

Pemeriksaan Diagnostik
·        Pemeriksaan fisik
·        Pemeriksaan tinja
·        Pemeriksaan darah
·        Pemeriksaan CSF

Pemeriksaan Terapeutik
·        Istirahat total
·        Mengurangi aktivitas fisik
·        Vaksinasi bagi mereka yang rentan dengan virus yang dilemahkan

Penatalaksanaan Perawatan

Pengkajian
·        Riwayat perawatan
·        Pemeriksaan fisik
·        Pengkajian hasil laboratorium
·        Pemeriksaan status neurologis
·        Kaji pola nyeri

Diagnosa Keperawatan
1.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah
2.      Hipotermi berhubungan dengan proses infeksi
3.      Risiko tidak efektif pola nafas dan tidak efektif jalan nafas berhubungan dengan paralisis otot-otot
4.      Nyeri berhubungan dengan proses infeksi virus yang menyerang saraf
5.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan paralisis
6.      Risiko penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan dengan kuman yang dapat menularkan
7.      Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan immobilisasi
8.      Kecemasan pada anak dan keluarga berhubungan dengan status kondisi penyakit

Perencanaan
1.      Anak akan menunjukkan status nutrisi yang adekuat yang ditandai dengan berat badan sesuai, nafsu makan baik, tidak ada mual dan muntah
2.      Anak akan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
3.      Anak akan memperlihatkan jalan nafas dan pola nafas efektif yang ditandai dengan jalan nafas bersih dan pernafasan normal
4.      Anak akan menujukkan rasa nyeri berkurang yang ditandai dengan tidak ada keluhan, anak tenang, dan kooperatif
5.      Anak akan menujukkan mobilitas sesuai dengan kondisi yang ditandai dengan anak dapat melakukan aktivitas seperti menggerakkan ekstremitas dan bermain sesuai dengan kemampuan dan kondisi
6.      Tidak terjadi penularan pada orang lain
7.      Anak akan memperlihatkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang ditandai badan bersih, BAB, dan BAK dapat dibantu, dan nutrisi terpenuhi
8.      Anak dan keluarga akan mengekspresikan perasaannya tentang kondisi dan kebutuhan perawatan

Implementasi
1.      Meningkatkan status nutrisi yang adekuat
·        Kaji pola makan anak
·        Berikan manakan secara adekuat; oral dan parenteral
·        Berikan nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral
·        Timbang berat badan
·        Berikan makanan kesukaan anak
·        Berikan makanan sedikit-sedikit namun sering
·        Pasang NGT bila indikasi dan pertahankan
2.      Mengurangi hipertermi
·        Kaji tanda-tanda vital setiap 4 jam
·        Berikan intake cairan untuk menurunkan suhu
·        Lakukan tepid sponge (seka) dengan air biasa
·        Berikan obat antipiretik bila indikasi sesuai program
3.      Mempertahankan pola nafas dan jalan nafas efektif
·        Kaji status pernafasan; auskultasi kedua lapang paru
·        Latihan nafas dalam efektif
·        Ukur tanda-tanda vital; pernafasan
·        Lakukan penghisapan segera bila ada sekret
·        Berikan posisi tinggi kepala
·        Berikan oksigen sesuai program
4.      Mengurangi rasa nyeri
·        Kaji tingkat nyeri dengan skala nyeri
·        Berikan posisi yang nyaman
·        Berikan stimulasi sentuhan, komunikasi terapeutik
·        Istirahatkan anak
·        Hindari aktivitas yang berlebihan
·        Lakukan terapi distraksi atau diversional
·        Pemberian obat analgetik sesuai program bila ada indikasi
5.      Mempertahankan mobilitas pada anak
·        Kaji kekuatan otot pada anak
·        Kaji kemampuan anak untuk melakukan aktivitas
·        Kaji nadi sebelum melakukan aktivitas
·        Lakukan aktivitas pasif dan aktif sesuai dengan kondisi, pada serangan awal harus minimal
·        Bantu anak dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
·        Berikan periode istirahat setelah aktivitas
6.      Mencegah penularan pada orang lain
·        Tempatkan anak pada ruangan khusus
·        Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah kontak dengan anak
·        Gunakan standar pencegahan; menggunakan masker, baju khusus, sarung tangan bila perlu 
7.      Memenuhi kebutuhan sehari-hari pada anak
·        Bantu anak dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari; nutrisi, kebersihan perseorangan, eliminasi, aktivitas ringan di tempat tidur, mengenakan pakaian
·        Libatkan keluarga dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada anak
8.      Memberikan support pada keluarga
·        Ajarkan anak dan keluarga untuk mengekspresikan perasaan
·        Lakukan komunikasi terapeutik dan sentuhan
·        Informasikan tentang kondisi anak dan perawatan yang dibutuhkan
·        Libatkan keluarga dalam perawatan anak

Perencanaan Pemulangan
·        Jelaskan proses penyakit tentang poliomyelitis
·        Jelaskan pengobatan yang diberikan; dosis, efek samping, reaksi dan tujuannya
·        Ajarkan orangtua dalam memenuhi aktivitas anak; kebutuhan perawatan di rumah
·        Ajarkan cara mengukur suhu pada anak
·        Ajarkan dan demonstrasikan cara melatih ROM pada anak
·        Jelaskan agar tetap memberikan stimulasi pada anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya


 demikian artikel mengenai - Asuhan keperawatan anak dengan poliomielitis - semoga bermanfaat 
terimakasih

Related Posts:

0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN POLIOMIELITIS"

Posting Komentar