KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA

A. PENGERTIAN KESEHATAN JIWA 1. A mind tat grow and adjust, is in control, and is free of serious strees (Kondisi jiw seseorang uang terus tumbu berkembang dan mempertahankan keselarasan, dalam pengendalian diri serta terbebas dari strees yang serius) (Rosdahl, textbook of basic nursing, 1998:59). 2. Indicator of mental health include positive attitude toward self, growth, development, self actualizations, integrations, autonomy, reality perceptions, & anvironmental mastery. (Indikator sehat jiwa meliputi sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai kenyataan, dan kecakapan dalam beradaptasi dengan ingkungan) (Stuart & Laraia, principle and practice psychiatric nursing : 1998) Yahoda. 3. Kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang mengambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadianya. (WHO). 4. Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan perkembanga ini berjalan selaras dengan orang lain (UU Kesehatan Jiwa No. 03 Tahun 1996). B. Kriteria Kesehatan Jiwa Meurut Yahoda 1. Sikap positif terhadap diri sendiri 2. Tumbuh kembang dan aktualisasi diri 3. Integrasi 4. Otonomi 5. Persefsi realitas 6. Environmental mastery C. Rentang Kesehatan Jiwa 1. Dinamis bukan titik statis 2. Rentang dimulai sehat-optimal-mati 3. Ada tahap tahap 4. Adanya variasi tiap individu 5. Menggambarkan kemampuan adaptasi 6. Berfungsi secara efektif D. Pengertian Keperawatan Kesehatan Jiwa Menurut American Nursing Associations (ANA) Keperawatan jiwa adala area khusus dalam praktik keperawatan yang mengunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunak diri sendiri secara terapiutik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada. Menurut Stuart Sundeen Keperawatan mental adalah proses interpersonal dalam meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang berpengaruh pada fungsi integrtas, pasien tersebut bisa individu, keluarga, kelompok, organisasi atau masyarakat. 3 area praktik keperawatan mental yaitu : Perawatan langsung, komunikasi dan management. Berdasarkan definisi diatas focus utama pada keperawatan jiwa adalah promotif preventif. Hal ini penting mengingat kekambuhan klien gangguan jiwa tetap tinggi sekitar 15-20%. Perawatan klien yang sudah menderita gangguan jiwa sangat lama antara 1 – 10 Tahun. Hal itu memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sumber daya yang sangat banyak. E. Prinsip Prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Roles and fuctions of psychiatric nurse; competent care (peran dan fungsi keperawatan jiwa ; perawatan yang kompeten) 2. Therapiutic nurse patient relationship (hubungan yang terapiutik antara perawat dengan klien) 3. Conceptual models of psiciatric nursing (Konsep model kepeawatan jiwa) 4. Strees adaptations model of psychiatric nursing(model strees dan adaptasi dalam keperawatan jiwa) 5. Biologycal cotext of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan biologis dalam keperawatan jiwa) 6. Psicological context of psiciatric nursing care (keadaan-keadaan psikologis dalam keperawatan jiwa) 7. Sociocultural context ao psychiatric nursing care (Keadaan-keadaan social budaya dalam keperawatan jiwa) 8. Environmental context of psciatric nursing care (Keadaan-keadaan lingkungan dalam keperawatan jiwa). 9. Legal ethical context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan legal etika dalam keperawata jiwa). 10. Implementing th nursing prosess : standart of care (penatalaksaaan proses keperawatan; dengan standar standar keperawatan) 11. Actualizing the psychiatric ursing role; Profesional performance standart (aktualisasi peran keperawatan jiwa ; melalui penampilan standar standar professional) F. Konseptual Model Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Psychoanalytical (Freud, Erickson) Gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego (akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting) ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya untuk mematuhi tata tertib, peraturan, norma, agama, akan mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviations of behavioral). 2. Interpersonal (Sullivan, Peplau) Kelainan jiwa seseorang dapat muncul akibat adanya ancaman, dan menimbulkan kecemasan, ansietas timbul dan dialami seseorang akibat adanya konflik saat berhubungan dengan orang lain (Interpersonal). Didasarii adana ketakutan ditolak, atau tida diterima oleh orang disekitarnya. 3. Social (Caplan, szasz) Seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku apabila banyaknya factor social dan factor lingkungan yang akan memicu munculnya stress pada seseorang. Akumulasi stressor yang ada pada lingkungan seperti; bising,macet, tuntutan persaingan pekerjaan dll akan mencetuskan stress pada individu. 4. Existensial (Ellis, Rogers) Gangguan perilaku terjadi karena individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki kebanggaan akan dirinya. Membenci dirinya dan mengalami gangguan dalam body imagenya. 5. Supportive theraphy (Wermon, Rockland) Penyebabnya adala factor biopsikososial dan respo maladaptive saat ini, seperti sering sakit, sering mengeluh, dan susah bergaul. 6. Medical (Meyer, kreaplin) Gangguan jiwaini cenderung muncul akibat multifactor yang kompleks meliputi; aspek fisik, genetic, lingkungan dan social. Sehingga focus penatalaksanaanya harus lengkap melalui tahap pemeriksaan. G. Peran Perawat Kesehatan Jiwa Menurut Weiss (1947) yang dikutip Stuart Sundeen dalam principle and practice of psychiatric nursing care (1995), peran perawat adalah sebagai attitude theraphy, yakni : - Mengobsrvasi perubahan - Mendemonstrasikan penerimaan - Respect - Memahami klien - Mempromosikan ketertarikan klien Menurut Peplau, peran perawat meliputi : - Sebagai pendidik - Sebagai pemimpin - Sebagai surrogate parent - Sebagai konselor H. Asuhan yang Kompeten bagi Perawat Jiwa 1. Pengkajian biopsikososial 2. Merancang dan mengimplementasikan rencana 3. Peran serta dalam mengelola kassus 4. Memberikan pedoman pelayanan bagi individu 5. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental 6. Memberikan askep pada penyakit fisik 7. Mengelola dan mengkoordinasikan system pelayanan

Related Posts:

0 Response to "KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA"

Posting Komentar