TANDA GEJALA GANGGUAN JIWA



Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental.
A.      Gangguan Kognisi
Kognisi adalah suatu proses mental yang denganya seorang individu menyadari dan mempertankan hubungan dengan lingkungannya, baik lingkungan dalam maupun luar. (fungsi mengenal).
Proses kognisi meliputi :
1.       Sensasi dan persepsi
a.       Sensasi atau pengindraan adalah pengetahuan atau kesadaran akan suatu rangsang (kecap, raba, cium, penglihatan, pendengaran, dan kesehatan)
b.      Persepsi atau pencerapan adalah kesadaran akan suatu rangsang yang dimengerti
Macam-macam gangguannya antara lain:
1)       Gangguan sensasi
-          Hiperestesia; suatu keadaan dimana terjadi peningkatan abnormal dari kepekaan dalam proses pengindraan, baik terasa panas, dingin, nyeri ataupun raba.
-          Anesthesia; suatu keadaan dimana tidak didapatkan sama sekali perasaan pengindraan.
-          Parestesia; keadaan dimana terjadi perubahan dalam perasaan yang normal
-          Sinestesia; keadaan dimana rangsang yang sesuai dengan alat indra tertentu, ditanggapi oleh indra yang lain.
-          Hiperosmia; suatu keadaan Dimana terjadi peningkatan kepekaan berlebihan indra penciuman.
-          Anosmia; suatu keadaan dimana terjadi kegagalan penciuman.
-          Hiperkinestesia; keadaan dimaa terjadi peningkatan kepekaan yang berlebihan terhadap perasaan gerak tubuh.
-          Hipokinestesia; keadaan dimana terjadi penurunan kepekaan terhadap gerak perasaan tubuh.
2)      Gangguan persepsi
-          Ilusi; suatu persepsi yang salah.
-          Halusinasi; persepsi yang salah tampa dijumpai adanya rangsang dari luar seperti berkhayal. Jenis halusinasi :
·         Halusinasi pendengaran (auditif, akustik)
·         Halusinasi penglihatan (visual, optic)
·         Halusinasi penciuman (olfaktorik)
·         Halusinasi pengecapan (gustatorik)
·         Halusinasi raba (taktil)
·         Halusinasi kinestetik (badan bergerak sendiri)
·         Halusinasi visceral (timbul perassaan tertentu)
·         Depersonalisasi (perasaan aneh pada diri sendiri)
·         Derealisasi (perasaan aneh tentang lingkungan)

2.       Perhatian
Adalah pemusatan dan konsentrasi energy menilai dalam suatu proses kognitif yang timbul dari luar akiibat suatu rangsang.
1)       Distraktibiliti; perhatian yang mudah dialihkan oleh rangsang yang tidak berarti
2)      Aproseksia; suatu keadaan dimana terdapat ketidaksanggupan untuk memperhatikan secara tekun trhadapsituasi tampa memandang pentingnya masala tersebut.
3)      Hiperproseksia; suatu keadaan dimana terjadi nya pemusatan/konsentrasi perhatian yang berlebihan, sehingga mempersempit persepsi yang ada.

3.       Ingatan
Kesanggupn untuk mencatan, menyimpan memproduksi isi dan tanda-tanda kesadaran. Terdiri dari 3 unsur: pencatatan; mencamkan, reception, registrations. Penyimpanan ; menahan, retention, preservation. Pemanggilan kembali; recalling.
Berikut beberapa bentuk gangguan ingatan :
1)       Amnesia; ketidakmampuan mengingat kembali ingatan yang ada, bersifat sebagian atau total.
2)      Hipernemsia; suatu keadaan pemanggilan kembali yang berlebihan sehingga seseorang dapat mengambarkan kejadian-kejadian yang lalu dengan sangat teliti sampai pada hal yang sekecil-kcilnya.
3)      Paranemsia; pemalsuan/pemiuhan ingatan
·         Konfabulasi; keadaan dimana secara sadar seeorang mngisi lubang-lubang dalam ingannya dengan cerita yang tidak sesuai.
·         Pemalsuan retrospektif; ilusi ingatan yang dibentuk sebagai jawaban terhadap kebutuhan afektif.
·         Dejavu; perasaan seakan akan melihan sesuatu yang belum pernah dilihatnya.
·         Dejamaisvu; suatu perasaan palsu terhadap suatu kejadian yang sebenarnya telah pernah dialaminya tapi saat itu dirasakan belum pernah.

4.       Asosiasi
Proses mental yang dengannya suatu perasaan, kesan atau gambaran ingatan cenderung untuk menimbulkan kesan atau gambaran ingatan respon/konsep lain, yang memang sebelumnya berkaitan dengannya.
Beberapa bentuk gangguan asosiasi :
1)       Retardasi; perlambatan
2)      Kemiskinan ide
3)      Perseversi; satu asosiasi diulang-ulang kembali
4)      Flight of ideas; lari cita, pikiran melompat-lompat.
5)      Inkoherensi; asosiasi tidak berhubungan
6)      Bloking hambatan/benturan
7)      Aphasia; kegagalan memahami bahasa.

5.       Pertimbangan
Suatu proses mental yang membandingkan beberapa pilihan dalam suatu kerangka kerja dengan memberikan nilai-nilai untuk memutuskan maksud dan tujuan dari suatu aktivitas.

6.       Pikiran
Meletakan hubungan antara berbagai bagian dari pengetahuan seseorang. Factor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir : somatic (gangguan otak dan kelelahan), psikologic (gangguan emosi dan psikosa), social (kegaduhan dan kondisi tertentu). Bebarapa bentuk gangguan pikiran :

Gangguan bentuk pikiran (Produksi); termasuk semua penyimpangan dari pemikiran rasional, logic dan terarah pada suatu tujuan :

1)       Deristik; bntuk pikiran dimana tidak ada hubungan antara proses mental dengan pengalamannya yang sedang berjalan.
2)      Autistic; gangguan dalam proses berpikir dimana terjadi kegagalan dalam memedakan batas antara kenyataan dan fantasi.
3)      Non-realistic; bentuk pikiran yang tidak berdasarkan kenyataan.
4)      Obsesif; gangguan pikiran dimana satu ide dating berulang-ulang, irasional dan secara sadar tak diinginkan, tapi tidak dapat dihilangkan.
5)      Konfabulasi; dimana seseorang mempersatukan hal-hal/kejadian yang tidak berkaitan.
Gangguan arus atau jalan pikiran meliputi cara atau laju proses asosiasi dalam pemikiran.
1)       Flight of ideas
2)      Retardasi
3)      Persevarasi
4)      Circumstantiality (berbelit-belit)
5)      Inkoherensi
6)      Bloking
7)      Logorea; banyak bicara dengan kata2 yang sulit dipaami secara umum
8)      Neologisme; membentuk kata kata baru yang secara umum tidak dipahami
9)      Irelevansi; isi pikiran dan ucapan tidak berhubungan
10)   Aphasia
Gangguan isi pikiran meliputi isi pikiran yang non verbal atau isi pikiran yang diceritakan.
1)       Waham; suatu kepercayaan yang terpaku dan tidak dapat dikoreksi atas dasar fakta dan kenyataan.
·         Waham kebesaran (ekspansif); suatu kepeercayaan palsu dimana seseorang memperluas dan memperbesar kepentingan dirinya, baik mengenai kwalitas tindakan dalam bentuk tidak realistic.
·         Waham depresif (menyalahkan diri sendiri)
·         Waham somatic (hipokondria) ; kecenderungan yang menyimpang dan bersifat dungu (bizarre) mengenai fungsi dan keadaan tubuhnya.
·         Waham nihilistic; suatu kepercayaan bahwa dirinya atau orang lain sudah meninggal atau dunia ini sudah hancur.
·         Waham kejar; merasa ada yang mengganggu, menipu, memata-matai dan menjelekan dirinya.
·         Waham hubungan; ada hubungan langsung antara interprestasi yang salah dari pembicaraan, gerakan atau digunjingkan.
·         Waham pengaruh; keyakinan yang palsu.
2)      Fobi; rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh penderita walau disadari bahwa hal tersebut irasional.
3)      Ideas of reference (pikiran hubungan) ; suatu keadaan dimana pembicangan orang, benda atau kejadian dihubungkan denegan dirinya sendiri.
4)      Pre-okupasi; suatu pikiran yang tepaku hanya pada sebuah ide saja.
5)      Thought insertion (sisip pikiran) perasaan bahwa ada pikiran dari luar yang disisipkan dan dimasukan kedalam otaknya.
6)      Thought broad cast (siar pikiran); perasaan bahwa pikirannya telah disiarkan melalui radio, TV, lsitrik dan lampu.

7.       Kesadaran
Kemampuan seseorang untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan serta diriny sendiri melalui panca indera dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungan serta dirinya sendiri.
1)       Kesadaran kuantitatif.
Kesadaran yang meninggi.
Kesadaran yang menurun.
·         Apatis; kesadaran seperti orang yang mengantuk
·         Somnolen; kesadaran seperti orang yang sangat mengantuk, member respon saat diberikan rangsangan.
·         Sopor; hanya bereaksi dengan rangsang yang kuat.
·         Subkoma/koma; tidak bereaksi terhadap rangsang.
2)      Kesadaran kualitatif.
·         Psikologik Stupor; karena factor psikogen didapatkan pada keadaan katatonia, depresi, epilepsy, ketakutan, dan reaksi disosiasi.
·         Twilingh state; kehilangan ingatan atas dasar psikologik yang mana kesadaran terganggu dan dalam beberapa keadaan sangat mengaburkan.
·         Fuge; suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian dengan menimbulkan banyak stress, tapi dapat mempertahankan kebiasaan dan keterampilannya.
·         Canfusion; bingung
·         Tranco; keadaan kesadaran tampa reaksi yang jelas.
3)      Gangguan orientasi
Kemampuan seseorang untuk mengenal lingkungannya serta hubungan dengan waktu, ruang dan terhadap, dirinya serta orang lain.

8.       Gangguan kemauan
Kemauan adalah proses dimana keinginan-keinginan dipertimbangankan untuk kemudian diputuskan untuk dilaksanakan sampai mencapai tujuan
Bentuk gangguan kemauan :
1)       Abulia; kemauan yang lemah
2)      Negativism; ketidakmampuan dalam bertindak atas sugesti
3)      Kekakuan; rigiditas ketidakmampuan memiliki keleluasaan dalam memutuskan
4)      Kompulsi; keadaan dimana merasa didorong untuk melakukan suatu tindakan. (kleptomania, pyromania(pemuasan seksual), cuci tangan berulang-ulang).

9.       Gangguan Emosi dan Afek
Suatu pengalaman yang sadar dan memberikan pengaruh pada aktifitas tubuh dan menghasilkan sensasi organic dan kinetis.
1)       Euphoria; emosi yang menyenangkan
2)      Elasi; mudah tersinggung
3)      Eksaltasi; waham kebesaran
4)      Eklasi; kegairahan
5)      Innapropiate afek; afek yang tidak sesuai
6)      Rigid; afek yang kaku
7)      Emosi labil
8)      Cemas dan depresi
9)      Ambivalensi; emosi dan afek berlawanan
10)   Apatis
11)     Emosi yang tumpul dan datar

10.   Gangguan psikomotor
Gerakan badan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa
1)       Aktifitas yang meningkat
·         Hiperkatifitas, Hiperkinesia; gerak yang berlebihan
·         Hiertonisitas; peningkatan tegangan otot tubuh
·         Gaduh gelisah katatonik
2)      Aktifitas yang menurun
·         Hipoaktifitas, Hipokinesia; respon yang menurun
·         Kelambanan motoris
·         Atonisitas; tonus otot yang abnormal
·         Paralisa; kehilangan fungsi otot
3)      Aktifitas yang terganggu atau tidak sesuai
·         Ataksia; tidak ada gerakan koordinasi pada gerakan tungkai dalam sikap berdiri
·         Apraksia; tidak sanggup memanipulasi benda dengan caara yang terarah
·         Gerakan khoreiform; gerakan tidak teratur
·         Spasme; kontraksi otot-otot sebagian
·         Tremor; kontraksi serat seerat otot yang ringan dan ritmik
·         Konvlusi; kejang terus menerus
4)      Aktifitas yang berulang-ulang
·         Katalepsi; mempertahankan secara kaku gerakan badan tertentu
·         Fleksibilitas serea; bentuk dari katalepsi
·         Stereotipi; gerakan badan tidak ada tujuan
·         Manerisma; ritual berulang-ulang
5)      Otomatisme perintah dia menurut sebuah perintah secara otomatis tampa disadari
·         Otomatisme
·         Ehopraksia; meniru gerakan orang lain saat melihat
·         Echolalia;  langsung meniru apa yang dikatakan orang lain
6)      Negativism
7)      Aversi; reaksi yang agresif dan tegas yang diperlihatkan dengan melawan


Daftar sumber:
Sumber gambar : google

sumber materi : keperawatan jiwa by : IYUS YOSEP. S.Kp.,M.Si

belum sempet buat daftar pustaka

Related Posts:

0 Response to "TANDA GEJALA GANGGUAN JIWA"

Posting Komentar