ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERILAKU MENCEDERAI DIRI




A.    Konsep Bunuh Diri
1.    Pegertian bunuh Diri
Suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan individu secara sadarberhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati, meliputi isyarat-isyarat, percobaan atau ancaman verbal, yang akan mengakibatkan kematian, luka atau menyakiti diri sendiri.
Stuart dan Sundeen (1995) : segala perbuatan dengan sengaja yang tahu akan akibatnya yang akan mengakhiri hidupnya sendiri dalam waktu singkat (Maramis: 1998).

2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi bunuh diri
a.    Factor mood dan biokimiawi otak
b.    Factor riwayat gangguan mental
c.    Faktor meniru, imitasi, dan pembelajaran
d.    Factor isolasi social dan human relations
e.    Factor hilangnya perasaan aman dan ancaman kebutuhan dasar
f.     Factor relugiusitas

3.    Jenis Bunuh Diri
a.    Anomik; bunuh diri yang diakibatkan factor strees dan juga akibat tekanan ekonomi.
b.    Altruistic; bunuh diri yang berkaitan dengan kehormatan seseorang.
c.    Egostik; bunuh diri karena factor kegagalan, kurang perhatian dan sangat tergantung pada orang lain.

B.   Peran Perawat Dalam Perilaku Menciderai Diri
1.    Pengkajian
a.    Lingkungan dengan upaya bunuh diri
b.    Gejala
c.    Penyakit Psikiatrik
d.    Riwayat psikososial
e.    Factor kepribadian
f.     Riwayat keluarga

2.    Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi mutilasi diri/kekerasan pada diri sendiri s.d takut terhadap penolakan, alam perasaan yang tertekan, reaksi kemarahan, ketidakmampuan mengungkapkan perasaan secara verbal, ancaman bunuh diri karena malu, kehilangan pekerjaan dsb.

3.    Intervensi dan Rasional
a.    Observasi perilaku kien lebih sering melalui aktifitas dan interaksi rutin, hindari kesan pengamatan dan kecurigaan pada klien.
(observasi ketat dibutuhkan supaya intervensi dapat terjadi jika dibutuhkan untuk memastikan keamanan klien).
b.    Terapkan kontak verbal dengan klien bahwa ia akan meminta bantuan jika keinginan bunuh diri dirasakan
(mendiskusikan perasaan ingin bunuh diri, dengan orang yang dipercaya memberikan derajat keringanan untuk klien, sikap penerimaan klien sebagai individu dapat dirasakan).
c.    Jika mutilasi diri terjadi, rawat luka klien dengan tidak mengusik penyebabnya dan jangan berikan reinforcement positif untukperilaku tersebut.
(kurangnya perhatian untuk perilaku maladaptive dapat menurunkan pengurangan mutilasi).
d.    Dorong klien untuk berbicara perasaan yang dimilikinya sebelum perilaku ini terjadi (agar memecahkan masalah dan memahami factor pencetus).
e.    Bertindak sebagai model dalam mengekpresikan kemarahan yang tepat
( perilaku bunuh diri dipandang sebagai marah yang diarahkan pada diri sendiri).
f.     Singkirkan semua benda yang berbahaya dari lingkungan klien
(keamanan klien merupakan prioritas utama keperawatan).
g.    Arahkan kembali perilaku mutilasi dengan penyaluran fisik
(latihan fisik meupakan cara yang aman untuk menyalurkan ketegangan yang terpendam).

4.    Intervensi
a.    Listening, kontak, kolaborasi dengan keluarga
b.    Pahami persoalan denegan “kacamata” mereka
c.    Pentingnya partisipasi masyarakat.
d.    Exprees felling
e.    Lakukan implementasi khusus


Related Posts:

0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERILAKU MENCEDERAI DIRI"

Posting Komentar